Snow

Jumat, 11 Maret 2016

KAJIAN: Syarat Sah Syahadat-Al Inqiyad



Assalamualaikum wr wb.
 
Secara bahasa bermakna patuh ataupun tunduk. Maksudnya adalah hendaknya syahadat yang kita ikrarkan akan menjadikan kita selalu terkontrol dan patuh pada apa yang dimaksud dari syahadat itu sendiri, yaitu patuh kepada makna keTuhanan yang kita ikrarkan hanya kepada Allah. Dan juga patuh kepada Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul yang menjadi suri tauladan dan tuntunan. Tidak akan pernah membantah kepada apa yang telah digariskan dan diperintahkan oleh Allah, tunduk sepenuhnya atas segala perintah Allah dan Rasulnya.

Hal ini bisa kita jumpai contohnya banyak dalam sejarah para sahabat Rasul. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum Islam datang, bermabuk-mabukan adalah tradisi dan kebiasaan bangsa Arab ketika itu. Begitu turun wahyu pelarangan dan keharaman khomer, tidak satupun sahabat yang membantah, menawar-nawar, tapi mereka semua langsung patuh dan taat atas ketentuan itu. Mereka buang semua khomer yang masih tersimpan di dalam rumah mereka, sampai-sampai diceritakan ketika ayat keharaman khomer turun, jalan-jalan dan parit-parit mengalir khomer yang ditumbahkan dan dibuang oleh para sahabat ketika itu. Mereka taat dan patuh tanpa sedikitpun merasa keberatan atas ketentuan Allah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Begitu juga diceritakan seorang datang untuk mengikrarkan keIslaman kepada Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah bertanya, berapa dia mempunya istri? Lalu orang ini menjawab bahwa ia mempunyai 8 orang istri, kemudian Rasulullah memerintahkaan untuk menahan yang 4 dan menceraikan sisanya, tanpa bertanya kenapa, sahabat ini taat dan mengikuti apa yang sudah digariskan oleh Islam bahwa Islam hanya membolehkan seorang muslim beristri maksimal 4 orang istri dan tidak boleh lebih. Itulah ketaatan dan kepatuhan kepada apa yang telah ditentukan oleh Allah dan diajarkan oleh Rasulullah.

Tunduk dan patuh adalah dengan cara menyerahkan diri kepada Allah SWT secara lahir bathin dengan mengamalkan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya. Firman Allah swt. Qs. Lukman 31: 22:"Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan"

Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan hukum hukumNya. Seorang muslim sejati ia tidak akan lagi memilih hal lain selain apa yang ditentukan oleh Allah, baik dia suka atau tidak jika itu sudah menjadi ketentuan Allah, ia akan taat sepenuhnya.

Siapa yang tidak keberatan dengan jihad? Nafsu manusia akan sangat keberatan kalau harus berperang dan mempertaruhkan nyawanya, meninggalkan orang-orang yang dicintainya, jauh dari kampung halaman, namun karena ia sadar bahwa panggilan jihad adalah panggilan Allah dan RasulNya maka baginya tidak ada yang patut ia lakukan kecuali patuh. 

Setan tidak akan pernah berhenti untuk menggoda orang-orang yang taat dan patuh kepada Allah. Ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan alasan dan membisikkannya kepada manusia agar ia membangkang kepada Allah dan RasulNya. Dengan berbagai argumentasi yang bisa saja nampak sangat benar dan manusiawi, namun pada dasarnya ia telah terpeleset di jalan licin yang diciptakan oleh setan.

Beberapa kali saya melihat foto demontrasi untuk mendukung LGBT, dan nampak dari sekian peserta demo beberapa muslimah yang berjilbab. Mereka tertipu oleh setan yang meniupkan propaganda kepada mereka, setan hembuskan kedalam jiwa mereka perasaan perjuangan. Mereka merasa bahwa mereka sedang memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan, tapi sesungguhnya mereka telah tertipu oleh setan.

Begitulah ketataan dan kepatuhan kita kepada Allah dan RasulNya. Syahadat yang kita baca setiap saat jangan sampai hanya menjadi ucapan tanpa ketaatan dan kepatuhan. Takar setiap langkah yang akan atau bahkan sedang kita jalani dengan ketaatan kepada Allah, lalu tanyakan kepada diri sendiri, apakah yang kita lakukan ini berupa ketaatan kepada Allah atau justru pembangkangan terhadap perintah Allah. Benar sekali.. hak Allah diatas segalanya. Dan hendaknya kiya yakin seyakin-yakinnya bahwa semua ketentuan Allah adalah baik untuk kita. 

Tidak satupun syariat Allah akan menghancurkan kita. Zakat yang diperintahkan Allah tidak akan pernah memiskinkan seorang hamba. Sholat yang diperintahkan akan menjaga dan menyehatkan pelakunya. Pernikahan yang sah akan menjadikan pelakunya semakin tenang dan bahagia. Namun setan akan menawarkan yang lain yang justru oleh sebagian manusia dinilai lebih baik. Setan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan hingga ia kikir dengan rizki yang ia terima. Setan membisikkan bahwa sholat sangat merepotkan dan melelahkan, monoton, selalu dituntut melakukan yang sama secara berulang-ulang, membosankan, akhirnya ia tidak lagi sholat, ataupun jika ia tetap sholat, sholat tidak lebih hanya sebatas gerakan tubuh yang sama sekali tidak diikuti oleh hati.

Setan akan selalu menggoda orang yang belum menikah untuk berzina. Berbagai alasan setan sediakan, dengan dalih cinta, dengan dalih sayang, sedangkan disisi lain setan memberatkan hati mereka untuk menikah. Mereka lebih suka berpacaran dan bebas melakukan apa yang mereka inginkan, tapi mereka enggan menikah. Dengan alasan biaya yang besar, khawatir belum mapan, khawatir tidak bisa memberikan nafkah, nampaknya masuk akal, namun bisa saja ini adalah godaan setan. Atau bagi yang sudah menikah, setan jadikan kehidupan diluar pernikahan lebih indah, akhirnya mereka berselingkuh dan berzina dengan orang-orang yang tidak halal bagi mereka. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua keistiqomahan untuk taat dan patuh kepada Allah dan dijauhkan dari keterpelesetan atas umpan umpan setan.

Terimakasih atas perhatian jamaah semua.

Wassalamualaikum wr wb.

*Ustadz Fata Fauzi,Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar