Di
dalam Al Qur'an bertebaran ayat yg memerintahkan kita untuk berdzikir
kepada Allah azza wa jalla, bahkan saat perang bekecamuk sekalipun. Imam
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menafsirkan QS Al Anfal:45 dengan mengutip
pendapatnya Ka'ab Al Akhbar bahwa,"Tidak ada sesuatu yg lebih dicintai
Allah Ta'ala daripada membaca Al Qur'an dan berdzikir. Jika bukan karena
itu tidaklah Allah memerintahkan manusia
shalat dan berperang. Tidakkah engkau lihat Allah telah memerintahkan
manusia berdzikir saat berperang?". Begitu juga Sabda Rasulullah
SAW,"Maukah kalian aku beritahukan amalan yang paling baik, paling suci
di sisi Rabb kalian, lebih meninggikan derajat kalian dan lebih baik
daripada menginfakkan emas dan perak serta lebih baik daripada kalian
bertemu musuh, lalu kalian pancung leher mereka dan mereka pancung leher
kalian?" Para sahabat menjawab,"Ya". Beliau menjawab,"Dzikrullah." (HR
Ahmad Tirmidzi)
Dasar dzikrullah menjadi lebih utama dibandingkan berperang dan berinfaq:
1. Berinfaq n berperang sesungguhnya termasuk ke dalam aplikasi dzikrullah dalam bentuk perbuatan. Dikatakan Okehhh Imam Abu Husain Al Nawawi bahwa yg namanya dzikir tidak terbatas kepada tasbih, tahmid, tahlil, n takbir. Namun setiap orang yg melakukan ketaatan kepada Allah maka dia sedang berdzikir.
2. Berinfaq dan berperang tidak dapat dilakukan setiap waktu, namun dzikrullah bisa dilaksanakan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
3. Dzikrullah adalah ruh setiap amal saleh.
Semoga bermanfaat 🌺
*Ummi Ghazaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar