Snow

Rabu, 24 Februari 2016

SHARING: Menghadapi ujian Allah dengan kesabaran.


Hakikat kehidupan adalah ujian/cobaan.

Allah menguji kita tidak hanya dengan kesukaran tapi juga dengan kemudahan. Jika kita didatangi kesulitan,kita akan sangat mudah untuk mengatakan bahwa kita sedang diuji Allah. Tapi sebaliknya. Disaat kita mendapatkan begitu banyak ni'mat dari Allah, kita lupa bahwa itu juga adalah ujian dari Allah. Allah menguji kita ... apakah kita akan bersyukur padaNya atau tidak.

Ketika kita tidak mempunyai uang,kita katakan itu ujian.
Ketika kita mempunyai suami/istri yang kurang taat, kita katakan itu ujian.
Ketika kita dihina orang lain karena kita miskin, kita katakan itu ujian.
Ketika kita mempunyai anak yang susah diatur, kita katakan itu ujian.
Dan masih banyak contoh yang lainnya.

Namun disaat kita dipuji orang lain dengan kata Cantik, Kaya, Penuh Kasih dan lain2, kita lupa bahwa itu juga termasuk ujian Allah. Kita diuji olehNya. Apakah kita akan membusungkan dada karena pujian2 itu atau justru terus menerus melafalkan istighfar karena takut berpenyakit hati (ujub).

Apapun yang menimpa diri kita, yang berupa ujian dari Allah, hendaknya kita hadapi dengan bersabar yang beriringan dengan dzikir. Baik yang berupa kesulitan maupun kemudahan. Baik yang berupa musibah maupun kenikmatan. 

Khususnya jika musibah yang menghampiri kita. Bersabarlah ... Berdzikirlah ... Dan jadikan itu sebagai penggugur dosa2 kita yang telah lalu. Allah Maha Pemaaf. Dan mungkin Ia mendatangkan hal tersebut memang untuk menunjukkan betapa Ia menyayangi hambaNya. 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Bahwa Rasulullah SAW bersabda "Allah akan senantiasa menguji seorang mukmin dengan ujian atas dirinya dan anak2nya dan hartanya sehingga tidak tersisa dosa pada dirinya saat bertemu Allah." (HR Tirmidzi, Hadits Hasan Sohih)

*Ummi Ghazaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar