Snow

Rabu, 24 Februari 2016

TJ: Dosa bisa membatalkan syahadat.



TANYA:

Assalamu'alaikum wr wb. Mau tanya, misal kita berbuat dosa, kita sadar itu perbuatan dosa, apakah bisa membatalkan syahadat.?

JAWAB:

Waalaikumsalam wr wb. Para ulama' ilmu kalam, membedakan dosa dalam dua kelompok. Tentunya pembagian ini berdasarkan dalil yang banyak dan kuat. Dosa di bagi dalam dua kategori, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Untuk pelaku dosa kecil, ulama sepakat bahwa pelakunya tidak akan membatalkan syahadatnya, artinya dia tidak akan kafir karena telah melakukan dosa kecil. Sedikit penjelasan dengan dosa kecil adalah dosa-dosa yang tidak disampaikan ancamannya secara langsung dengan neraka, laknat dari Allah atau semacamnya, seperti dosa pandangan saat melihat yang haram. Namun bukan berarti kita diperkenankan meremehkan dosa kecil. Dosa kecil yang menumpuk akan menjadi besar dan berat pertanggung jawabannya.

Selanjutnya dosa besar. Dosa besar adalah dosa-dosa yang diancam oleh Allah melalui ayat al quran ataupun hadits dengan siksaan yang pedih, neraka, laknat dari Allah dan sebagainya. Seperti doa membunuh, lari dari medan jihad, dosa durhaka kepada orang tua dan semacamnya. Dalam memandang ini ada beberapa pendapat, kelompok khowarij berpandangan bahwa pelaku dosa besar menjadi kafir karena dengan dia melakukan dosa dia telah membangkang dan syahadat yang telah ia ucapkan batal karena pembangkangan yang ia lakukan. Dengan kata lain, pelaku dosa besar menjadi kafir, dan dia akan disiksa di neraka selama lamanya.

Kaum mu'tazilah mengatakan bahwa orang yang telah melakukan dosa besar dia telah kafir, namun kekafirannya tidak sama dengan kekafiran orang yang memang telah kafir, karna walaupun ia telah kafir namun ia masih bersyahadat. Dan mu'tazilah membuat sebuah istilah untuk mereka dengan istilah bahwa para pelaku dosa besar ada di tempat antara dua tempat ( fi manzilah bainal manzilataini), karna di akhirat hanya ada dua tempat kalau tidak di surga maka di neraka, maka mereka akan masuk neraka namun dengan siksaan yang tidak sama dengan orang orang kafir. Levelnya dibawah orang kafir, dan mereka kekal di neraka.

Ulama-ulama' ahli sunnah berpandangan bahwa pelaku dosa besar tetap mu'min, ia tidak menjadi kafir,  karena dalam sekian ayat dalam al quran, Allah tidak pernah menyebut pelaku dosa-dosa besar sebagai orang kafir, maka disimpulkan bahwa pelaku dosa besar tetap mu'min, dan mereka akan tetap masuk surga namun sebelum itu mereka akan dimasukkan ke neraka sebagai pertanggung jawaban atas segala dosa yang telah mereka perbuat. Jadi mereka tidak akan kekal di neraka, namun berapa lamanya mereka di neraka. Itu tergantung seberapa besar dosa yang telah mereka lakukan. Setelah masa penghukuman selesai maka ia akan dimasukkan ke dalam surga karena mereka adalah seorang mukmin. Dan pendapat ahli sunnah inilah yang menurut saya lebih benar dan lebih dekat dengan apa yang disebutkan dalam Al Quran.
Wallahu a'lam.

*Ustadz Fata Fauzi,Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar