Snow

Selasa, 23 Februari 2016

TJ: Penjelasan tentang Kisah Nabi Yunus

TANYA:

Assalamualaikum wr wb. Mohon dijelaskan tentang kisah Nabi Yunus, kenapa ia bisa dilemparkan dari kapal Nabi Nuh kemudian dimakan ikan paus?  Terima kasih.

JAWAB:
 
Waalaikumsalam wr wb. Terkait dengan kisah Nabi Yunus yang disebutkan dalam surat As Shoffat ayat 139 sampai ayat 145. Dan yang pertama disini saya ingin sampaikan bahwa Nabi Yunus tidak sezaman dengan Nabi Nuh, jadi kapal yang ditumpangi Nabi Yunus bukan kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh.

Dalam buku karangan DR. Syauqi Abu Khalil, atlas al quran beliau menyebutkan bahwa hasil penelitian para arkeolog menyebutkan bahwa kejadian banjir besar yang menenggelamkan hampir semua permukaan bumi terjadi pada tahun kira kira 8600 SM. Dan itu diyakini sebagai kejadian yang disebutkan dalam al quran sebagai banjir di masa Nabi Nuh. Walaupun Nabi Yunus dan Nabi Nuh dikisahkan hidup di tempat yang mungkin sama atau tidak berjauhan namun masa hidup mereka sangat jauh, karena Nabi Yunus hidup di masa sekitar tahun 800 SM. Jadi selisih kehidupan Nabi Nuh dan Nabi Yunus bisa hampir 7000 tahun. Dengan sebuah kesimpulan bahwa kapal yang ditumpangi Nabi Yunus bukan kapal Nabi Nuh.

Adapun disebutkan dalam ayat 142 bahwa disitu disebutkan " maka dia ditelan oleh ikan dalam keadaan tercela", maksudnya adalah itu merupakan teguran Allah karena sebenarnya Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar merupakan satu kesulitan yang Allah jadikan sebagai ujian kepada Nabi Yunus setelah beliau meninggalkan kaumnya. Dalam tafsir fathul Qodir, di jelaskan bahwa ayat ini terkait erat dengan ayat 140 dimana disebutkan bahwa Nabi Yunus meninggalkan kaumnya yang kafir ketika itu seakan sedang lari dari tugas dakwahnya, yaitu ketika kaumnya mendustakan dakwahnya, lalu Nabi Yunus mengadukan kepada Allah atas penolakan yang dilakukan oleh kaumnya, lalu Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk memberikan ancaman kepada kaumnya bahwa jika mereka tidak beriman maka akan di azab oleh Allah. Dan kaumnya ketika menantang Nabi Yunus untuk menyampaikan ke Allah, segera saja diturunkan azab kepada mereka, dan mereka mengatakan tidak akan takut dengan azab Allah. Namun ternyata Allah tidak segera menurunkan azabnya, hingga kaumnya mengejek Nabi Yunus, dan mengatakan "Mana bukti azab yang telah dijanjikan untuk diturunkan kepada kami?", kata mereka. Sampai akhirnya Nabi Yunus semakin putus asa karena azab Allah yang telah ia sampaikan kepada kaumnya tidak turun juga. Akhirnya ia meninggalkan kaumnya, ia seakan meninggalkan medan dakwah yang telah diembankan Allah kepadanya, dan seorang ulama yang bernama Mubarrid berkata, ketika itu Nabi Yunus layaknya seorang hamba sahaya yang lari dari tugas tuannya. Lalu Allah memberikan teguran ke Nabi Yunus dengan ditelan oleh ikan besar.

Masih dalam kitab tafsir yang sama disebutkan kisahnya, yaitu saat Nabi Yunus sedang di dalam kapal, tiba-tiba kapal tergoncang dahsyat, hingga para penghuni kapal sepakat harus ada yang terjun untuk mengurangi beban kapal dan semuanya bisa selamat, dan tidak satupun yang mau terjun, akhirnya diundi, dan ternyata nama Yunuslah yang keluar dalam undian tersebut, dan akhirnya Nabi Yunus terjun dan Allah mengutus ikan besar untuk menyelamatkannya agar tidak tenggelam dengan cara menelannya, dan sebagian ulama' tafsir mengatakan bahwa Nabi Yunus berada dalam perut ikan tersebut selama 40 hari, ada pula yang mengatakan 20 hari dan ada pula yang mengatakan 3 hari 3 malam. Dan selama itulah Nabi Yunus menyadari bahwa apa yang ia lakukan dengan meninggalkan dakwah kepada kaumnya yang telah mendustakannya adalah satu hal yang tidak diperkenankan oleh Allah dan akhirnya ia banyak beristighfar dan memohon ampun kepada Allah hingga akhirnya ikan besar tersebut memuntahkan Nabi Yunus ke daratan.

Jadi sebutan tercela dalam ayat diatas adalah bahwa apa yang dilakukan Nabi Yunus, yaitu meninggalkan dakwah kepada kaumnya, walaupun kaumnya mendustakannya adalah hal yang dicela oleh Allah hingga Allah memberikan Nabi Yunus teguran berupa kondisi yang sangat menyakitkan dimana Nabi Yunus harus hidup di dalam perut ikan selama beberapa waktu tertentu. 

Dan ini adalah sebuah pelajaran bagi kita semua bahwa, seberat apapun perjuangan untuk memenangkan Islam, sesulit apapun perjalanan dakwah, sepelik apapun tantangan perlawanan, seorang muslim, da'i hendaknya tetap sabar dan tidak meninggalkan dakwah. Untuk doa Nabi Yunus, adalah disebutkan dalam surat al anbiya' ayat 87.
Wallahua'lam.

*Ustadz Fata Fauzi,Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar